Cara Memulai Brainstorming yang Efektif

Cara Memulai Brainstorming yang Efektif

Gambar oleh Freepik

[full-width]

Self Improvement - Melakukan brainstorming adalah hal yang dibutuhkan dalam memecahkan sebuah masalah sehingga menghasilkan berbagai cara-cara baru untuk menyelesaikan sesuatu. Brainstorming merupakan salah satu metode yang digunakan dalam dunia kerja. Selain itu, melakukan brainstorming tidak boleh dilakukan secara sembarangan karena akan berdampak terhadap waktu yang tidak efisien dan tentunya membuang waktu rekan diskusi yang mana memiliki prioritas yang berbeda. Dengan memiliki batas waktu, maka brainstorming dapat menghasilkan tujuan yang jelas. Selain menetapkan batas waktu ada tujuh aturan yang perlu kamu terapkan, seperti:


  • Memulai dengan sebuah target masalah 

  • Menahan diri untuk menilai sebuah masalah

  • Mendorong ide-ide out of the box

  • Menargetkan banyak jumlah ide 

  • Mengembangkan ide orang lain 

  • Tetap visualkan hasil brainstorming

  • Mengizinkan percakapan satu persatu  atau tidak memotong pembicaraan orang lain


Dengan melakukan brainstorming secara kolektif, benar-benar menjadikan diskusi yang produktif sehingga menjadikan tim menjadi menjadi bersemangat dan mencapai goal yang telah disepakati. Disisi lain, bila brainstorming berakhir tidak sesuai dengnan apa yang ditargetkan, seringkali menjadi tidak produktif hingga terjadi gesekan dalam diskusi yang berlarut-larut. Ada beberapa faktor yang menghambat brainstorming seperti:


  • Seseorang yang dominan 

  • Menahan-nahan ide-ide 

  • Keheningan dalam brainstorming 


Untuk mengatasi hal-hal tersebut, sebaiknya sedari awal menetapkan peran-peran anggota tim yang akan terlibat dalam sesi brainstorming, teknik ini lebih dikenal sebagai Six Thinking Hats. Diharapkan dengan teknik ini menjadikan diskusi menjadi interaktif. Adapun penjelasannya sebagai berikut:


White Hat

White hat berperan untuk mempertimbangkan fakta dan angka obyektif dan digunakan untuk menyamaratakan pemahaman pada awal diskusi di dalam brainstorming tentang isu-isu yang akan dihadapi 

Red Hat

Red hat berperan untuk memantik sebuah gairah terhadap diskusi yang ada dan mendorong tim untuk mengekspresikan ide-ide secara bebas

Black Hat

Black hat berperan sebagai orang yang kritis dan skeptis terhadap ide-ide mengedepankan aspek kehati-hatian dari sebuah ide dan solusi. 

Yellow Hat

Yellow hat berperan sebagai seseorang yang hangat dan positif yang berfokus terhadap nilai ide. Anggap saja dia bertindak sebagai penyeimbang pemikiran skeptis dari peran Black Hat

Green Hat

Green hat berperan sebagai seorang yang menghasilkan kreativitas dan ide-ide baru

Blue Hat

Blue hat berperan sebagai seseorang yang pragmatis dan menetapkan agenda yang sudah ditetapkan pada awal diskusi, serta merumuskan dan meringkas hasil akhir pada sesi brainstorming


Setelah menetapkan peran-peran yang telah ditentukan, sebaiknya memilih juga teknik brainstorming seperti brainwriting, starbursting, round robin brainstorming, figuring brainstorming.


Teknik-teknik dalam brainstorming:


Brainwriting*

Prinsip dalam teknik ini adalah memisahkan ide dari diskusi. Pemimpin diskusi membagikan topik kepada tim kemudian anggota tim secara individu menuliskan ide-ide mereka. Teknik ini akan efektif jika anggota tim sebagian besar bersifat seorang introvert dan mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain.

Starbursting

Teknik ini berfokus pada pembentukan pertanyaan daripada jawaban. Tim kemudian akan ditantang untuk mengajukan pertanyaan sebanyak mungkin tentang sebuah topik. Selain itu, teknik ini memastikan semua aspek dalam proyek telah diperhatikan dengan jelas sebelum akhirnya mengeksekusinya. 

Round robin brainstorming

Teknik ini cukup menarik, dengan mengumpulkan tim dalam sebuah lingkaran. Kemudian, ketika topik telah dibagikan, setiap orang secara bergantian untuk diminta ide-idenya. Hal ini dilakukan sampai mendapatkan giliran, kemudian fasilitator mencatat semua ide yang ada dan berulah mengevaluasi. Terlebih lagi, teknik ini memastikan semua orang untuk berkontribusi.

Figuring brainstorming

Teknik ini dilakukan untuk dengan membayangkan menjadi seorang tokoh atau figur. Kita dituntut untuk membayangkan bagaimana kita berada posisi orang tersebut. Menempatkan diri pada seorang tokoh, dapat membuat perspektif-perspektif baru dan memunculkan ide-ide segar


Use Case:

Pada suatu ketika akan melakukan brainstorming, senior Budi memberitahu ke Budi bahwa tim yang akan mengikuti brainstorming merupakan orang-orang baru melewati masa probation, yang mana masih belum cukup mengenal karakteristik satu sama lain. Disisi lain, ada sebagian ternyata seorang introvert, untuk menghindari suasana hening senior Budi meminta pendapat Budi untuk menggunakan salah satu teknik tersebut. Mana yang cocok? *


Manfaat

Brainstorming juga menghasilkan beberapa manfaat, seperti:


Meningkatkan moral dalam tim

Pada saat melakukan brainstorming, tim akan bekerja kolaboratif untuk sebuah tujuan tertentu dalam lingkungan kreatif dan suportif. Menyumbangkan saran secara langsung dan bertatap muka dapat meningkatkan ikatan dalam tim. 

Mempromosikan cara berpikir kreatif

Seringkali orang-orang didorong untuk menyelesaikan task pekerjaan tanpa adanya waktu untuk berhenti sejenak. Menyisihkan waktu spesifik untuk melakukan aktivitas brainstorming sangatlah penting untuk mengembangkan kekreatifan. Tradisional meeting menuntut orang-orang untuk memberikan pertanyaan dan jawaban. Sedangkan, brainstorming mengizinkan orang-orang untuk berpikir secara bebas

Menyatukan beragam ide

Melakukan brainstorming secara kolektif lebih baik daripada melakukan brainstorming sendiri. Karena setiap orang memiliki kekuatan sendiri-sendiri untuk menyumbangkan ide dan perspektif yang berbeda.

Menghasilkan banyak ide

Seperti kata pepatah lama, dua kepala lebih baik daripada satu. Jumlah ide yang banyak menjadi alasan yang kuat untuk tingkat efektivitasnya yang beragam. Memang, tidak semua ide menjadi pemenang, namun ide yang dihasilkan oleh tim akan berharga untuk dikejar. 


Menggunakan Kanban Board untuk Meningkatkan Produktivitas Bisnis atau Produktivitas Pribadi

Menggunakan Kanban Board untuk Meningkatkan Produktivitas Bisnis atau Produktivitas Pribadi


Mengatur sebuah bisnis rumahan, bisnis kecil atau task pribadi menjadikan sebuah tantangan tersendiri. Ada bagian yang memerlukan perhatian lebih untuk mengenalkan dan memasarkan produk ke market ataupun mengatur task pribadi. Tantangan ini akan menjadi lebih ketika menjalankannya sebagai solopreneur atau sebagai profesional dengan workload yang banyak untuk memastikan semua task berjalan dengan baik dengan waktu yang tepat dan benar.

Diluar sana banyak sistem untuk meningkatkan produktivitas, akan tetapi Kanban board telah didesain secara spesifik untuk membantu alur task berjalan semestinya dengan waktu yang tepat.

Histori Kanban
Kanban sendiri diciptakan untuk mengurangi idle-time dalam proses produksi. Tujuan utama dari penerapan sistem Kanban adalah mengirimkan apa yang dibutuhkan dalam proses produksi dalam waktu yang tepat. Sistem Kanban sendiri digagas oleh Taiichi Ohno yang dianggap sebagai bapak Sistem Produksi Toyota. Taiichi Ohno mengembangkan papan visual yang dikenal sebagai Kanban yang mentransfer informasi antara setiap proses sehingga tugas dapat dipenuhi dengan lebih efisien. Saat ini, sistem ini telah diadopsi di berbagai divisi perusahaan termasuk juga ke produktivitas pribadi.

Apa Itu Kanban?
Kanban merupakan sebuah cara untuk menyederhanakan task dengan memvisualisasikan informasi proyek yang kompleks seperti task yang sedang berjalan, pemanfaatan sumber daya, dan masih banyak lagi.

Secara umum, Kanban memiliki alur dari kiri ke kanan atau secara horizontal dan berpindah ke kanan berdasarkan stage yang dibuat.

Banyak metode untuk staging Kanban, secara umum memiliki flow berikut:

To Do > Progress > Done

Hal tersebut tergantung kepada kebutuhan, saya sendiri menggunakan flow seperti ini.
Board pribadi
Kenapa ada ada backlog dan issues? Saya sendiri membuat backlog sebagai tempat untuk menuliskan apa yang akan saya rencanakan kedepannya. Kemudian baru saya pecah lagi untuk dikerjakan perminggu kebagian to do, jika ada issues maka saya akan melakukan evaluasi per minggu, apakah task tersebut terlalu tinggi atau terlalu susah. Jika memang harus diprioritaskan kembali maka saya akan memasukan ke flow to do kembali dan melabeli dengan high priority untuk segera dikerjakan.

Ada sebuah aturan dalam Kanban ketika kamu lakukan modifikasi atau custom
  1. Visualisasikan Pekerjaan: Papan/Board dirancang untuk menjadi visual dan karenanya mudah dijadikan referensi. Memiliki papan Kanban di tempat yang berbeda dari tempat bekerja, tidak akan membantu.
  2. Batasi Pekerjaan yang Sedang Berjalan: Kamu tidak ingin memiliki banyak tugas sehingga tidak ada kemajuan yang dicapai.

Apa sih manfaat dari Kanban?
Papan Kanban/ Kanban board adalah representasi visual dari apa yang perlu kamu lakukan. Ideal jika kamu adalah orang yang membutuhkan isyarat visual untuk menyelesaikan sesuatu. Namun, jika kamu tidak membutuhkan isyarat visual, papan Kanban menawarkan cara sekilas melihat status proyek, dari apa yang dilakukan, apa yang sedang dikerjakan, dan apa yang perlu mendapatkan perhatian.

Manfaat lain termasuk:
  1. Manajemen task yang mudah
  2. Stay on top priority
  3. Fleksibel dan dapat disesuaikan dengan cara Anda bekerja
  4. Mengetahui apa yang telah atau sedang dilakukan kolaborator kamu/ teman kerja, jika kamu bekerja dengan orang lain dalam suatu proyek.

Bagaimana Cara Membuat Kanban Board?
Ada dua cara untuk membuat Kanban board atau papan Kanban dengan cara tradisional atau digital. Jika membuat dengan cara tradisional maka dapat menggunakan papan tulis sebagai medianya dan dibagi menjadi beberapa stage sesuai kebutuhan. Contohnya:
Teaditional Kanban
Contoh Implementasi Kanban

Sedangkan untuk membuat Kanban board secara digital, kamu dapat menggunakan tools yang tersedia di internet seperti Jira, Asana, Trello, dan masih banyak lagi. Untuk yang gratis kamu dapat menggunakan Trello sebagai mediumnya.

Bagaimana? Tertarik untuk menggunakan? Feel free to ask yaaa

[full-width]
Mengenal dan Mengukur Pertumbuhan Bisnis dengan AARRR!(Pirate Metric Startup)

Mengenal dan Mengukur Pertumbuhan Bisnis dengan AARRR!(Pirate Metric Startup)



Memiliki pertumbuhan bisnis yang optimal dan dapat diukur merupakan hal yang diinginkan oleh pemilik bisnis. Banyak metrik yang digunakan dalam mengukur pertumbuhan bisnis. 

Pada tahun 2007, seorang Venture Capitalist, Angel Investor, dan founder dari 500 startup yang bernama Dave McClure mengenalkan sebuah framework untuk mengukur pertumbuhan bisnis dengan 5 langkah. Metrik ini disebut AARRR! atau metrik startup bajak laut. Terdengar menyeramkan bukan? 

AARRR merupakan sebuah singkatan dari Acquisition, Activation, Retention, Referral, dan Revenue. Metrik ini memegang prinsip yang efektif, simple, dan mudah untuk dieksekusi. Lalu bagaimana cara melakukannya?

Lima Tahap Customer Lifecycle

Acquisition
Bagaimana dan darimana kita mendapatkan customer?
Activation
Bagaimana pengalaman customer dalam menggunakan produk?
Retention
Apakah customer akan kembali menggunakan produk kita? Berapa banyak? 
Referral
Apakah customer rela menyarankan produk kita ke orang lain? Sehingga customer baru didapatkan?
Revenue
Bagaimana cara kita meningkatkan pemasukan?

Dari ke-5 customer lifecycle akan saya jelaskan perbagian, let’s begin!

1. Acquisition - Bagaimana dan darimana kita mendapatkan pengguna?

Pada fase ini bagaimana orang-orang menemukan produk kita dan berubah menjadi customer kita. Jika kita menganalogikan dengan percintaan, tahapan PDKT termasuk diperhitungkan dalam proses.

Saya berikan contoh customer journey untuk bisnis lembaga bimbingan belajar yang go-digital.
Mengunjungi situs > melakukan pendaftaran > berpartisipasi trial class atau kelas percobaan > menghubungi team sales > konversi menjadi customer.
Adapun semua langkah yang sebelum terjadi juga dihitung sebagai micro-conversion atau konversi kecil. Bagi sebuah bisnis yang memiliki tim sales yang aktif harus membedakan antara lead dan qualified lead.

Apa bedanya lead dan qualified lead? lead adalah pengunjung situs yang kamu didapatkan dari kontak hingga email. Meskipun kamu telah mendapatkan kontak dan emailnya, belum tentu mereka tertarik dengan produk kamu. Mungkin mereka hanya ingin tahu tentang produk kamu saja.

Sedangkan qualified lead adalah jika salah satu lead kamu melakukan micro-conversion, contohnya mereka mengikuti trial class yang kamu tawarkan, maka disebut qualified lead. Mereka terlibat aktif dengan produk dan layanan kamu. Mereka inilah yang harus kamu targetkan oleh tim sales.


Lead Journey | Sumber: Medium

2. Activation - Bagaimana pengalaman customer dalam menggunakan produk?

Activation merupakan pengalaman pertama customer menggunakan produk kamu. Semua akan percuma jika kamu berhasil membuat customer mendownload aplikasi kamu atau membeli produk kamu untuk pertama kalinya, tetapi mereka tidak puas dan langsung menghentikan menggunakannya. Artinya disini ada yang salah dengan produk kamu. Kamu dan tim kamu wajib menyelidiki permasalahan ini. Activation sendiri memiliki rupa yang berbeda untuk setiap jenis bisnis. Untuk bisnis e-commerce, activation bisa dibilang tidak sepenting conversion. 

Activation memiliki pengaruh yang lebih besar pada aplikasi dan bisnis SaaS (Software-as-a-service). Untuk aplikasi, kamu harus melihat activation setelah orang mendownload atau mendaftar untuk aplikasi kamu. Apakah mereka hanya menggunakannya sekali dan tidak menggunakannya lagi?

Sebagai contoh, Twitter menyadari bahwa begitu kamu mem-follow 30 orang, kamu kemungkinan besar akan kembali sehingga mereka menyarankan akun populer ketika kamu mendaftar. 

Untuk mendapatkan kepuasan dari pengguna tentunya tidak terlepas dari proses pengujian, pengujian, dan pengujian.

3. Retention - Apakah customer akan kembali menggunakan produk kita? Berapa banyak? Apa yang akan kita berikan?

Retention berarti customer kamu selalu melakukan repeat order secara terus menerus. Misalnya untuk ecommerce, customer tidak hanya melakukan aktivitas pembelian hanya sekali saja. 

Menurut Harvard Business Review, mendapatkan pelanggan baru memiliki harga 5-25x lebih mahal daripada mempertahankan yang sudah ada. Oleh karena itu, jauh lebih murah untuk menjual produk lagi ke pelanggan yang telah kita dapatkan.

Bagaimana cara meningkatkan retensi pelanggan? Cara yang paling efektif adalah email automasi. Email automasi sangat tepat untuk mempertahankan bahwa kamu masih berkomunikasi dengan pelanggan. Atau, jika kamu memiliki nomor Whatsapp pelanggan, kamu dapat melakukan follow up / penawaran produk kamu kepada pelanggan.

4. Referral - Apakah customer rela menyarankan produk kita ke orang lain? Sehingga customer baru didapatkan?

Referral secara singkatnya adalah bagaimana merubah customer kamu menjadi influencer produk kamu secara gratis. Bagaimana mereka akan mempromosikan produk kamu ke teman-teman mereka. Kekuatan dari word of mouth merupakan strategi yang sangat bagus untuk diterapkan. Jika saat ini kita mengambil contoh brand local yang hangat diperbincangkan. Ya, sepatu Compass, bagaimana Compass memanfaatkan influencer untuk membangun produknya secara fancy dengan menggunakan word of mouth dan viral marketing. 

5. Revenue - Bagaimana proses kita meningkatkan pemasukan?
Pemilik bisnis pasti menginginkan peningkatan pemasukan. Banyak pula jenis bisnis model yang perlu dicoba untuk meningkatkan pemasukan. Tentunya, jika startup wajib untuk mencari untuk mendapatkan revenue, berbeda dengan bisnis konvensional yang lebih menggunakan margin sebagai pemasukannya. Ada 6 jenis bisnis model pula yang perlu diketahui oleh para pemilik bisnis seperti bisnis model on-demand, freemium, marketplace, ecommerce, licenses, dan membership.

Ringkasnya, metrik AARRR merupakan cara yang efektif untuk mengukur pertumbuhan bisnis kamu. Akan tetapi kamu perlu melakukan riset lebih jauh untuk detail dari setiap langkahnya.

[full-width]