Perbedaan Kanban dan Scrum yang Perlu Kamu Ketahui

Ilustrasi Scrum vs Kanban | Sumber: Google
[full-width]
Mendengar istilah Kanban dan Scrum bukanlah hal yang asing untuk sebuah perusahaan yang telah menerapkan metodologi agile. Kanban dan Scrum merupakan framework yang membantu tim dalam mengikuti agile manifesto dalam menyelesaikan masalah.

Sangatlah mudah untuk mengetahui perbedaan mendasar mengenai praktik scrum dan praktik kanban. Dalam praktiknya sangatlah berbeda, akan tetapi prinsipnya kebanyakan sama. Yang pasti, kedua framework ini akan membantu kamu dalam menciptakan produk/layanan yang lebih baik tanpa melibatkan pusing kepala berlebih.

Agile merupakan pendekatan secara struktur dan iteratif untuk manajemen proyek dan pengembangan produk. Proses agile dapat dikenali dengan kelincahannya dalam pengembangan produk, dan menyediakan tim yang mampu tanggap terhadap perubahan tanpa dampak yang berarti.

Kanban adalah hal-hal untuk memvisualisasikan suatu pekerjaan, membatasi sebuah progress pekerjaan, dan memaksimalkan efisiensi. Kanban berasal dari Jepang. Kanban jika diartikan berarti papan tanda atau sign board.

Scrum merupakan proses dimana sebuah tim untuk berkomitmen untuk menyelesaikan masalah dalam waktu tertentu atau biasa disebut dengan sprint. Tujuannya adalah untuk membuat pembelajaran yang berulang untuk mengumpulkan informasi yang didapat dari feedback customer. Scrum sendiri terdiri dari peran yang spesifik(product owner, scrum master, dan development team), scrum artifacts, daily standup meeting selama beberapa waktu.

Perbedaan Scrum dan Kanban


Kapan waktu yang tepat untuk memilih Scrum dan Kanban?

Jika bisnis kamu atau perusahaan kamu masih menggunakan metode tradisional dalam pembagian tugasnya, lebih baik menggunakan Kanban untuk menciptakan sebuah budaya yang transparansi dalam pekerjaan. Jika bisnis kamu atau perusahaan kamu dapat membayar product owner dan scrum master, maka scrum menjadi pilihan yang tepat. Selamat mencoba!